Senin, 05 Oktober 2015

Cara Ternak dan Mengembang Biakan Kutu Air Dengan Baik

Cara Ternak Kutu Air Dengan Baik Jika Anda ingin menekuni budidaya kutu air, banyak hal yang harus

Siapkan LahanSiapkan bak beton atau sebut saja kolam budidaya dengan 2×3 meter dan ketinggian satu meter saja. Kolam tidak perlu tinggi karena dalam memelihara kutu air yang penting adalah lebarnya. Jika masih coba-coba, anda bisa menggunakan ember yang lebar. Sediakan juga aerator sebagai alat untuk menjaga kandungan oksigen karena ini sangat penting bagi kelangsungan hidup kutu air.

Pengkulturan
Pengkulturan bisa dilakukan dengan berbagai media dan yang pertama adalah kotoran dan juga ampas kelapa. Yang pertama kali harus kita lakukan adalah mengisi bak ataupun ember. Media penampangan adalah yang paling utama karena lebar lebih penting daripada tinggi ember atau kolam. Hal ini dilanjutkan dengan pemupukan dasar, yakni dengan cara menebarkan kotoran ayam dan kemudian dibiarkan beberapa hari sampai warna air dalam wadah mulai berwarna hijau yang menandai tumbuhnya alga.

Setelah itu, masukkan starter atau bibit kutu air yang sudah anda beli dan diberikan aerasi sehingga kekuatan udara mengecil. Diamkan saja selama satu minggu dan anda bisa melihat hasilnya segera. Untuk hasil yang tetap bagus, pemupukan perlu dilakukan secara rutin yakni dengan mencampurkan kotoran ayam dengan ampas kelapa. Peras dengan menggunakan air maka itulah pakan untuk kutu air.
Cara Budidaya Kutu Air Untuk Pakan Benih Ikan
dipelajari agar Anda mendapatkan hasil yang signifikan seperti teknik budidaya. Teknik beternak kutu air itu penting dan air bisa menggunakan berbagai macam kotoran binatang seperti ayam, kambing, dan sapi. Namun, menurut penelitian, kotoran ayam adalah yang paling baik. Meskipun begitu, anda tidak perlu menggunakan kotoran ayam karena bisa langsung menggunakan media lain meskipun menggunakan cara beternak yang sama. Berikut adalah hal-hal yang perlu anda persiapkan untuk bisa memulai ternak kutu air;
  1. Siapkan wadah bak sebagai kolam pembenihan kutu air dengan ukuran 2 meter persegi. Bersihkan, lalu bilas dengan air bersih.
  2. Isi air dengan ketinggian sekitar 30 cm.
  3. Taburkan kapur pertanian dolomit sebanyak 4 kg.
  4. Masukkan kotoran ayam sebanyak 4 kg serta bungkil kelapa dan ampas kedelai secukupnya.
  5. Aduk semua bahan selama beberapa saat sampai tercampur rata.
  6. Diamkan bak tersebut selama 4 – 5 hari sampai air berwarna kecoklatan.
  7. Masukkan bibit kutu air ke dalam bak dengan kepadatan 40 – 50 ekor per liter.
  8. Satu minggu kemudian kutu air dapat dipanen.
  9. Lakukan pemupukan setiap 10 hari sekali agar kutu air bisa tetap hidup dan berkembang biak.
  10. Kutu air memang bisa didapatkan langsung dari alam tanpa proses kultur atau budidaya sendiri. Namun demikian, dikhawatirkan membawa bibit penyakit yang dapat membahayakan hidup benih ikan. Jika kutu air didapat dari menangkap langsung, rendam terlebih dahulu dalam air yang telah dicampur methyline blue. Dosisnya 1 cc untuk 5 liter air.
Keunggulan lain yang didapat dengan cara kultur kutu air sendiri adalah menghindari zat-zat pencemar seperti logam berat, zat kimia, dan bahan-bahan pencemar lainnya. 

1 komentar: