Bala hiu, Balantiocheilos melanopterus, juga dikenal sebagai hiu tricolor, hiu perak, atau hiu ikan kecil, adalah spesies ikan dari keluarga Cyprinidae, dan merupakan salah satu dari dua spesies dalam genus Balantiocheilos. Jenis ini tidak hiu benar, tetapi umumnya disebut demikian karena tubuh berbentuk torpedo dan sirip besar. Hal ini terancam karena populasi menurun sebesar 50% dalam 10 tahun terakhir.
Ikan ini memiliki tubuh perak dengan margin hitam di punggung mereka, ekor, anal, dan sirip perut. Mereka memiliki mata besar untuk menemukan dan menangkap mangsa mereka. Hiu bala akan tumbuh dengan panjang maksimum 35 cm (14 in).
Pemijahan
Umumnya ikan ini masih ditangkap dari alam. Namun, pemijahan dengan stimulasi hormon, terutama hormon buatan, sudah bisa dilakukan. Induk jantan dan betina masih sulit dibedakan saat belum dewasa. Sesudah dewasa induk dapat dibedakan dari bentuk tubuh. Tubuh betina gemuk, sedangkan jantan kurus.
Kadar hormon yang biasa digunakan untuk betina 0,5 ml/kg dan jantan 0,2 ml/kg berat induk. Penyuntikan pada betina dapat dilakukan dua kali, yaitu pertama 0,2 ml/kg dan kedua 0,3 ml/kg. Suntikan pertama dilakukan sekitar pukul 14.00, sedangkan suntikan kedua sekitar pukul 21.00. Sementara stripping dilakukan sekitar pukul 7.00 hari berikutnya.
Telur ditetaskan dalam bak atau akuarium penetasan. Telur tersebut akan menetas dalam waktu sekitar dua hari.
(wikipedia)
Tiga hari kemudian larvanya akan berenang. Untuk penetasan telur ini dibutuhkan cukup oksigen sehingga aerasi dianjurkan agak kuat.
Larva yang baru menetas dapat diberi pakan artemia atau kutu air saring. Selanjutnya setelah umur 5-6 hari larvanya dapat diberi cacing sutera. Ikan dewasa dapat diberi cacing sutera atau pelet dengan protein yang cukup agar selalu sehat.
Ikan ini cepat kaget sehingga Iebih baik wadah pemeliharaannya diletakkan di tempat tenang atau agak sepi. Bila terkejut, Ikan ini akan melompat ke luar dari bak atau akuarium dengan lompatan yang cukup tinggi. Oleh karena itu, jarak permukaan air dengan bibir bak atau akuarium dianjurkan cukup dalam. Bisa juga di bagian atas bak atau akuarium diberi tutup.
PEMIJAHAN DENGAN RANGSANGAN
Pemijahan ikan balashark dengan rangsangan hormon atau induced spawning pada umumnya dilakukan terhadap jenis ikan yang tidak dapat memijah secara alami. Penyuntikan hormon ovaprim dan HCG dilakukan 2 kali. Penyuntikan pertama 0,15 ml ovaprim dan 50 ml HCG per kg bobot ikan atau 1/3 dosis. Suntikan ke dua 0,35 ml ovaprim dan 250 HCG atau 2/3 dosis. Interval penyuntikan pertama ke penyuntikan ke dua 5 jam. Setelah 9 - 11 jam kemudian ikan balashark akan ovulasi.
Pemijahan ikan balashark dengan rangsangan hormon atau induced spawning pada umumnya dilakukan terhadap jenis ikan yang tidak dapat memijah secara alami. Penyuntikan hormon ovaprim dan HCG dilakukan 2 kali. Penyuntikan pertama 0,15 ml ovaprim dan 50 ml HCG per kg bobot ikan atau 1/3 dosis. Suntikan ke dua 0,35 ml ovaprim dan 250 HCG atau 2/3 dosis. Interval penyuntikan pertama ke penyuntikan ke dua 5 jam. Setelah 9 - 11 jam kemudian ikan balashark akan ovulasi.
Penyuntikan hormon secara intamuscular
Hingga saat ini balashark belum dapat memijah secara alami. Pengeluaran telur maupun sperma dilakukan dengan cara stripping (pemijitan).
Hingga saat ini balashark belum dapat memijah secara alami. Pengeluaran telur maupun sperma dilakukan dengan cara stripping (pemijitan).
Pengeluaran telur dan sperma
Metoda pembuahan telur digunakan metode kering artinya proses pembuahan terjadi tanpa adanya media air hanya ada cairan ovarium.
Pencampuran sperma dan telur
INKUBASI TELUR DAN PEMELIHARAAN LARVA
Wadah untuk inkubasi telur biasa terbentuk corong. Kepadatan telur yang digunakan sekitar 9.000 - 12.000 butir per corong. Pada suhu optimal, telur akan menetas dalam waktu 13 - 16 jam. Panen larva dilakukan setelah berumur 1 hari.
Penebaran telur di corong penetasan dan pemeliharan larva ikan balashark di akuarium
Metoda pembuahan telur digunakan metode kering artinya proses pembuahan terjadi tanpa adanya media air hanya ada cairan ovarium.
Pencampuran sperma dan telur
INKUBASI TELUR DAN PEMELIHARAAN LARVA
Wadah untuk inkubasi telur biasa terbentuk corong. Kepadatan telur yang digunakan sekitar 9.000 - 12.000 butir per corong. Pada suhu optimal, telur akan menetas dalam waktu 13 - 16 jam. Panen larva dilakukan setelah berumur 1 hari.
Penebaran telur di corong penetasan dan pemeliharan larva ikan balashark di akuarium
Perkembangan telur
Wadah yang diperlukan untuk pemeliharaan larva yaitu wadah yang tembus pandang sehingga larva dapat dilihat dari luar. Larva mulai makan 4 - 5 hari setelah menetas. Ketinggian air dalam akuarium 15 - 20 cm. Pakan awal yang cocok untuk ikan balashark yaitu nauplii Artemia (100 - 200 μm). Sepuluh hari kemudian ikan balashark dapat diberi pakan alami yaitu Moina sp. (0,9 - 1,8 mm), Daphnia sp. (3,0 - 4,0 mm), dan Tubifex sp. (10 - 30 mm). Satu bulan kemudian larva sudah berukuran 2,5 - 3,0 cm).
Wadah yang diperlukan untuk pemeliharaan larva yaitu wadah yang tembus pandang sehingga larva dapat dilihat dari luar. Larva mulai makan 4 - 5 hari setelah menetas. Ketinggian air dalam akuarium 15 - 20 cm. Pakan awal yang cocok untuk ikan balashark yaitu nauplii Artemia (100 - 200 μm). Sepuluh hari kemudian ikan balashark dapat diberi pakan alami yaitu Moina sp. (0,9 - 1,8 mm), Daphnia sp. (3,0 - 4,0 mm), dan Tubifex sp. (10 - 30 mm). Satu bulan kemudian larva sudah berukuran 2,5 - 3,0 cm).
Halo Bossku ^^
BalasHapusSegera Daftarkan ID di ibu21,com
Menyediakan 8 Permainan Hanya Dengan 1 ID
Serta Tersedia Promo Menarik
Bonus Turn Over Terbesar
Bonus Refferal Seumur Hidup
Minimal Deposit Hanya 25Rb
BBM : csibuqq
WA : +855 88 780 6060
Di Tunggu Kehadirannya Bossku ^^