Rabu, 07 Oktober 2015

Cara Budidaya dan Ternak Ikan Platy

Cara ternak ikan platyCara Budidaya dan Ternak Ikan Platy Ikan platy adalah ikan ovovivipar artinya ikan tersebut beranak

Meskipun mempunyai varian yang banyak namun pada dasarnya mempunyai ciri yang sama. Ikan ini dapat mencapai ukuran tubuh sebesar 12 cm, atau bahkan lebih pada beberapa jenis tertentu. Ikan platy bersifat pendamai sehingga cocok jika dicampur dengan ikan hias lain. Keistimewaan ikan ini adalah dapat beranak 4-5 kali hanya dalam sekali pemijahan. Hal ini karena induk betina mempunyai kemampuan untuk menyimpan sperma jantan dalam jangka waktu tertentu. Suhu yang baik untuk pemeliharaan platy adalah 25-28 0C dengan pH 7.0-7.5 serta dH atau hardness sebesar 10-15.

 Ikan-ikan hias yang beranak.Cara perkembangbiakkan ikan hias ada beberapa macam:
dan bertelur atau sering umum disebut beranak saja yang dalam bahasa Inggris disebut dengan livebearer. Ikan jantan akan membuahi telur betina yang masih berada dalam tubuhnya. Ikan platy yang banyak dikenal dikalangan penghobi ikan hias antara lain : platy koral, sunset, mickey mouse, pedang, cendrawasih, variatus, dan hawaii.
  1. Ikan-ikan hias yang bertelur berserakan.
  2. Ikan-ikan hias yang meletakkan telurnya pada suatu subtrat.
  3. Ikan-ikan hias yang menetaskan telurnya dalam sarang busa.
  4. Ikan-ikan yang mengeramkan telurnya di dalam mulut.
  1. Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip yang panjang.
  2. Tubuhnya rampaing.
  3. Warnanya lebih cerah.
  4. Sirip punggung lebih panjang.
  5. Kepalanya besar.
Induk Betina
  1. Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus.
  2. Tubuhnya gemuk
  3. Warnanya kurang cerah.
  4. Sirip punggung biasa.
  5. Kepalanya agak runcing.
  1. Air yang diperlukan adalah ari yang cukup mengandung Oksigen (O2) dan jernih.
  2. Suhu air berkisar antara 15 ~ 27°C.
  3. pH yang disukai agak sedikit alkalis, yaitu berkisar 7 ~ 8.
  4. Makanan yang diberikan dapat berupa makanan alami (cuk, cacing, kutu air) dan makanan buatan, diberikan secukupnya.

TEKNIK PEMIJAHAN
  1. Pemilihan induk. Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung serta mempunyai warna yang indah.
  2. Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa pasang induk. Namun apabila menghendaki keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara memisahkan dalam bak tersendiri sepasang-sepasang.
  3. Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari. Setelah lahir, anak-anak ikan harus cepat-cepat diambil dan dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan oleh induknya.
PERAWATAN BENIH
  1. Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung kuning telur (yolk egg). Setelah 4 ~ 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan.
  2. Setelah mencapai ukuran medium (2 ~ 3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5 ~ 7 cm) dapat diberi makanan cuk.
  3. Disamping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dll.
  4. Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat meerusak kualitas air.
  5. Pergantian air. Air dalam bak atau aquarium jangan sampai kotor/keruh, karena dapat menyebabkan kematian anak ikan. Kotoran dapat dibersihkan setiap 2 ~ 3 hari sekali dengan cara disiphon, air yang terbuang pada waktu penyiphonan sebanyak 10 ~20% dapat diganti dengan air yang baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar