Selasa, 06 Oktober 2015

Cara Budidaya dan Ternak Ikan Hias Discus

Belajar Budidaya Ikan Discus
Budidaya ikan discus dapat jadi pilihan budidaya karena ikan hias yang terlihat cantik dan bercahaya ini mudah dilakukan dan tak membutuhkan lahan yang luas. Budidaya ikan discus dimulai dari memilih indukan yang secara genetika memiliki keunggulan. Pemilihan indukan yang tepat merupakan langkah awal dalam keberhasilan budidaya ikan discus. Karakter ikan discus adalah jenis ikan hias yang cenderung penyendiri dan hanya merasa nyaman berkelompok dengan ikan sejenisnya.

Pada budidaya ikan discus anda harus tahu bahwa ikan discus merupakan ikan hias yang memilih sendiri pasangannya. Pemilihan pasangan, dilakukan ikan discus setelah berumur 12 hingga 18 bulan. Pasangan ikan discus yang terbaik dengan kriteria kesempurnaan tampilan fisik, kelincahan gerak, dan keindahan warna dan cahaya itulah yang akan kita pilih dan dipersiapkan sebagai calon indukan.
Pada proses pemijahan dalam budidaya ikan discus ada beberapa hal yang perlu anda ketahui sebelumnya. Pemijahan dalam budidaya ikan discus dapat dilakukan dalam akuarium yang memiliki air dengan kedalaman sekitar 25 centimeter. Suhu air antara 28 hingga 30 derajat celcius dengan PH 6,2 atau sedikit asam. Lengkapi akuarium dengan aerasi atau (filter) udara dan air. Siapkan pula pipa berukuran panjang sekitar 15 centimeter, pot, tabung, atau benda sejenis yang memiliki permukaan agak kasar dan berlubang atau berpori sebagai tempat ikan discus menempelkan telornya.

Dalam budidaya ikan discus, satu akuarium pemijahan paling tidak ada empat ekor, dua ikan discus jantan dan dua ikan discus betina yang telah berpasangan atau dengan perbandingan 1:1. Setelah pemijahan berhasil dan telor-telor kecil terlihat menempel di pipa, telor tersebut akan menetas dalam waktu 60 jam atau sekitar dua setengah hari.

Setelah telor-telor menetas, bersihkan larva discus dan pindahkan bersama induknya ke akuarium berisi air bersih. Setelah 3 hingga 4 hari, larva ikan discus sudah dapat berenang bersama induknya dan mendapat makanan dari menghisap lender dari tubuh induknya. Setelah satu minggu, anak ikan discus sudah dapat diberi makanan sendiri berupa kutu air.
Potensi Budidaya Ikan Discus

Persiapan Tempat Pemijahan(Aquarium)
  1. Isi air dengan kedalamann 25 cm kemudian masukan daun ketapang sebanyak 1 lembar dan 1 sendok garam non yodium
  2. Diamkan selama 3 hari
  1. Ikan discus dapat berkembangbiak pada PH optimal 6,2 atau sedikit asam.
  2. Ikan diskus merupakan ikan yang memilih pasangannya sendiri,Pemilihan indukan jantan betina sebaiknya tempatkan beberapa ikan discus pada satu aquarium
  3. kemudian perhatikan beberapa ikan discus yang selalu berenang bersama-sama.
  4. kemudian ikan discus pisahkan dengan ikan yang lain.
  5. Untuk satu aquarium sebaiknya tempatkan 4 ekor ikan discus dengan perbandingan 1:1
  1. Masukkan induk diskus yang berpasangan ke dalam akuarium.
  2. Pemberian Aerasi(filter)
  3. Pasang paralon atau pot di dalam akuarium untuk menempelkan telor.
  4. Telor yang baik akan menetas setelah 60 jam.
  5. Setelah telor menetas, bersihkan larvanya lalu pindahkan ke tempat yang aman dan bersih beserta induknya.
  6. Setelah 3-4 hari larva diskus ini sudah dapat berenang dan mulai menggelayuti induknya sambil
  7. menghisap lendir yang ada di sekujur tubuh induknya sebagai makanan utama. 
  8. Diskus setelah berumur satu minggu baru bisa diberi makan berupa kutu air atau larva artemia.
  1. Pindahkan anakan diskus berusia satu bulan dari induknya ke akuarium berukuran 100 X 50 X 35 Cm. Setelah besar pindahkan diskus ke akuarium yang lebih luas lagi.
  2. Agar terlihat bagus, diskus sebaiknya ditempatkan di akuarium standar (induk 50 X 50 X 40 Cm dan anakan diskus 50 X100 X 35 Cm)
  3. Agar ikan diskus tetap hidup dengan baik, sediakan pakan alami seperti dapmia, cacing sutera, cacing super, jentik nyamuk, udang, dan sejenisnya. Diskus juga suka mengkonsumsi pakan buatan campuran dari jantung, hati, daging, udang, ikan, dan sayuran.
  4. Sebaiknya, budidaya ikan diskus dilakukan secara kelompok. Budidaya secara kelompok ini lebih efektif dan efisien. Budidaya secara kelompok juga memudahkan proses pemasaran dan distribusi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar